Monday, August 24, 2015

What Happened before 9am?

"Jam berapa kamu freenya?" pertanyaan teman yang mengajak janjian untuk hang out itu membuat saya merunut rutinitas saya hampir setahun ini.

Saya sudah jadi ibu rumah tangga. Rutinitas saya sudah berbeda sekali dengan saya saat sebelum menikah dan sebelum punya anak.
Wake up in early morning, nyiapin mandi dan sarapan si baby, (sometimes sarapan kita, karena seringkali ibu sudah masak jam 6 pagi), nidurin baby, makan, nyuci baju (beberapa hari sekali), nyuci piring, mandi, dhuha, dll.

and i starting leyeh-leyeh at over 9 am. itu pun kalau si baby bisa ditinggal-tinggal. Kalau pas repot ya..over 10 am lah ;)

Pantes aja kalau punya klien ibu rumah tangga yang masih punya balita, mereka pasti ngajak janjian ketemunya gak mau pagi. Selalu di atas jam 9. Itupun sudah paling pagi. Gak nyalahin yah..saya baru ngerasain ini semua.
Happy to be a mother like this.

"Di atas jam 9 pokoknya ya.." jawab saya ke teman saya tadi :)

A part of our Journey

Mom always says, "Mengarungi bahtera itu gak mudah dek..namanya saja gelombang, ombak. Kadang gede, banter, mematikan, kadang santai."

And I've been through it mom..

Rumah tangga kami baru saja menginjak usia satu tahun di 31 Januari lalu. Bertepatan dengan 37 harinya anak pertama kami (orang jawa bilang 37 hari itu selapannya anak laki).
Heyyyyy..kami sudah punya baby, anyway..
Ajmal Zahir Alauddin

Hmm, so far we have a happy marriage. Alhamdulillah.
We've been through a lot of happiness.


Untuk mendapatkan rumah sendiri aja cobaannya buanyaaakkk banget.
Yang tertipu lah, yang gak bisa dibangun lah, yang kemahalan lah, yang gak disetujui lah, yang jauh lah.. banyak!

Di sisi lain, selalu ada hikmah di balik itu. We are stronger than before.

This is just the begining of our marriage, we sure can through any problem together.