Thursday, August 16, 2018

Rumah Baru Kayu Tua Part II

Setelah kurang lebih setahun kami tinggal di rumah baru, alhamdulillah akhirnya mulai ada beberapa pembangunan di sekitar rumah kami. Salah satunya tetangga sebelah kami yang berbagi tanah dengan kami. Seneng banget rasanya akan punya tetangga. Tapi di lain sisi, kami sudah gak bisa leluasa lagi untuk piknik dan gulung-gulung sembarangan di halaman rumah..hahaa

Ada beberapa bangunan baru hingga saat ini. Alhamdulillah. Tapi yang tidak mengenakkan juga banyak. Pemborong maupun pemiliknya, yang paham toleransi, harusnya tahu bahwa ada kami tinggal di situ. Mentang-mentang hampir tidak ada rumah tinggal di sini, mereka meletakkan material seenaknya, bahkan di jalan yang akhirnya kami susah untuk lewat. Jika dipikirkan sisi negatifnya, masih banyak. Tapi lebih baik kami ambil sisi positifnya saja. Kami harus banyak bersabar tinggal di lingkungan yang memang belum terbentuk ini.

Tepat di awal 2017, kami sempat nomaden. Kadang menempati rumah kami sendiri, kadang menempati rumah kakak saya yang tidak jauh dari rumah kami. Kami mendapat amanat menjaga rumah mereka karena ditinggal sekolah ke Belanda bersama keluarganya.
Kami sudah punya beberapa resolusi di tahun ini dan tahun depan. Jika ada rezeki, dalam tahun ini kami melanjutkan pembangunan Rumah Baru Kayu Tua tahap II. Kami mulai menabung dan merencanakan pembangunan setelah lebaran tahun lalu. Setelah itu, kami akan mulai program anak kedua.

Maret-April 2017, Allah memberi kami lebih awal apa yang kami inginkan. Saya hamil anak kedua. Dan pembangunan rumah memang harus segera dilakukan agar nanti saat lahir, kami berempat sudah menempati rumah kami kembali. Anak-anak lebih nyaman dengan ruangan yang lebih lebar. Terutama kamar yang dulunya hanya satu kami tambahkan menjadi dua. Tepat setelah hari raya Idul Fitri, Rumah bayu kayu Tua tahap II dimulai.

Kami percaya bahwa Allah selalu berencana yang terbaik buat umatNya. dan kami yakin jika kita meminta dengan tulus, berusaha maksimal, Allah pasti mengabulkan. Entah sekarang, nanti, sesuai dengan doa kita atau dikabulkan dalam bentuk lain. Seperti sebelumnya, Allah memberi kami rezeki yang tidak terduga untuk rencana baik kami tersebut. Dari rencana yang awalnya rumah kami bangun kecil saja dengan adanya tambahan 1 kamar, ternyata pembangunannya selesai dengan 1,5 lantai. Full dak beton untuk pembangunan berikutnya. Kami paksa hentikan pembangunan karena kami masih butuh menabung untuk hal lain. Sedangkan kebutuhan kami bisa terpenuhi dengan ruangan yang sudah ada, tidak perlu lebih besar lagi. Belum saatnya, karena masih ada prioritas lain dalam rencana kami.

So, inilah penampakan Rumah Baru Kayu Tua Part II

Tampak Depan Rumah Baru Kayu Tua Tahap II
Ajmal & Mahir di halaman rumah kami
How's the interior?
Lets see.. berikut foto-foto interior rumah kami yang apa adanya. Tanpa ditata khusus untuk difoto yang keren dan sebagainya.. Foto diambil pagi hari setelah mandi sarapan dll.
Ruang Tamu
Ruang Tengah
Kamar Anak
Kamar Anak arah ke luar
Kitchen
Kitchen, Kamar Mandi dan Kamar (sebelah kanan) = Rumah Baru Kayu Tua Tahap I
View ke Jemuran area service
Area kerja (packing dagangan) dan Dining room (itu hitam seperti papan adalah meja makan lipat, anyway)
Well, sederhana tapi loveable and homey for us.
Alhamdulillah

Tuesday, August 14, 2018

What did we do in Rumah Baru Kayu Tua part 1

Terbatasnya ruang di rumah kami tidak menghalangi kami untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan. Kamar yang kecil memang hanya cukup untuk tidur, sholat, ngaji. Dapur masih cukup longgar untuk masak, makan dan bekerja. Halaman yang luas ternyata menjadi wadah kami untuk beraktivitas. Bahkan untuk makan kami sering lakukan di luar seakan-akan kami piknik :) dengan kenyataan kanan-kiri rumah kami masih sawah. Saat itu belum ada tetangga. Masih ada rumah sih, tapi hingga no.13 saja dari jalan utama. Sedangkan rumah kami no.27 (260meter dari jalan utama).
These are some pictures that i still have about our activites in Rumah Baru Kayu Tua Part 1
PIKNIK ASik! Haha.. Keluarga besar semua bisa masuk di halaman kami :)

Main Air dan Mainan lainnya. Seru Max! That was Ajmal when he was 1 yo.

Main Bubble di malam hari, pagi hari..kapan saja.. gak usah takut ngotorin rumah.

Kalau lagi iseng di kamar, anak bisa buat mainan :)))
Foto-foto produk yang kami jual. Bebas ngebor sana-sini :D
Coba aja ya cek galeri omahkoe di tokopedia. Pasti foto-fotonya banyak di dinding ini
www.tokopedia.com/galeriomahkoe
Gardening! Sudah banyak macam sayuran yang kita panen waktu itu. Kangkung, bayam merah, caisim, selada.
Itu lah keasikan kami punya halaman luas. Alhamdulillah we are all happy!

Monday, August 13, 2018

Rumah Baru Kayu Tua Part 1

Rumah Baru Kayu Tua I

4 tahun lalu, Januari 2014 tepatnya, saya menikah. Dalam setahun tersebut banyak peristiwa senang sedih, tertawa, menangis, diam dan perasaan lainnya yang saya alami.
Tapi saya bersyukur bisa merasakan semua itu di awal pernikahan, sehingga semakin banyak pelajaran saya tentang kehidupan terutama berumah tangga.

Salah satu hal yang memorable saat itu adalah saya banyak menangis karena urusan pencarian rumah di saat kondisi hamil. Kami tertipu oleh developer gadungan saat itu. Kurang lebih 100 juta Rupiah.
Waktu itu kami menghabiskan semua tabungan kami, deposito hingga hutang orang tua. Singkat cerita kami berusaha mengikhlaskan semua setelah itu.

Beberapa bulan kemudian, kami mencoba mencari tempat tinggal kembali sesuai dengan budget yang ada. Itu pun sebagian besar akan berhutang, entah ke Bank, saudara, orang tua. Ternyata mencari rumah seperti mencari jodoh. Gak gampang. Tapi kalau ada niat akan dimudahkan oleh Allah. Dengan pertimbangan budget dan lokasi, akhirnya kami putuskan membeli tanah saja di lokasi yang cukup strategis meskipun sudah di luar Surabaya tapi masih perbatasan. Tidak jauh dari rumah orang tua dan masih terjangkau untuk suami bekerja. Tanah yang kami dapatkan berada di wilayah Wedoro PP, belakang perumahan Rewwin, Waru (Surabaya) dan menghadap langsung ke arah Tol Juanda Rungkut. Luasnya 10 x 20m2.
Tanah Kavling langsung menghadap Tol Juanda
Kavling no.27 --> calon rumah kami
Kondisi jalan. Itupun urugan dari kami urunan beberapa kavling yang mau bayar. Demi rumah pokoknya!
Pertengahan 2015 tanah tersebut resmi kami beli seharga Rp. 125.000.000,- dengan luas 5x20m2 (kami bagi dua tanah kavling tersebut dengan seorang Guru SD di dekat rumah Ibu yang juga sedang berjuang mencari tempat tinggal). Saking gak sabarnya, kami berencana langsung membangun. Setelah hitung-menghitung, kami ada uang 30 juta untuk membangun rumah. Hahaaa.. bisa ya uang segitu bangun rumah??

Matematika Allah canggih dan tidak akan bisa dinalar oleh manusia. Hitungan Allah ternyata beda dengan hitungan kami. Kenyataannya dalam beberapa bulan setelah itu kami sudah menempati rumah baru kami.

Kami mulai pengurugan jalan dan tanah kami di bulan September dan memulai membangun di bulan Oktober 2015. Alhamdulillah Februari 2016 sudah bisa tidur di rumah sendiri. Yeeaaayyy!!
Selama beberapa bulan tersebut, ada saja rezeki untuk niat kami punya rumah. Yah, gak 100% uang hasil jerih payah sendiri sih, ada hutang juga.
90% Rumah kami
Hah?! 90% masih kayak gitu??? iyaa...memang kami bangunnya kecil gitu. Cuma 1 bedroom, 1 KM dan dapur. Selebihnya bisa buat gulung-gulung outdoor. Hahaa
Sengaja kami bikin seperti itu, yang penting bisa buat tidur, urusan KM, makan, sholat. Kami sudah sangat bersyukur. Kami bangun nanti secara bertahap sesuai kebutuhan dan tabungan.
Eits, tapi jangan salah. Pembangunan kami yang kecil tersebut menghabiskan kurang lebih 125jt loh. Gimana bisa? lets see the outline:
- Pengurugan tanah untuk jalan dan nombok urunan jalan dari kavling yang tidak mau bayar.
- Pengurugan tanah untuk tanah kami
- Pondasi keliling 5x20 dengan kualitas struktur untuk 2 lantai
- Pembangunan rumah 5x5m2
Sudah bisa bayangkan toh nilainya..

This is it! Rumah Baru Kayu Tua di waktu senja.
View dari depan Rumah Baru Kayu Tua
Jadi, mengapa kami namakan Rumah Baru Kayu Tua?
Sesuai dengan namanya, rumah ini adalah rumah baru bagi kami. Tapi bahan-bahannya sebagian besar menggunakan kayu jati tua bekas bongkaran rumah lama yang dibangun orang tua. Genteng pun juga memakai genteng bekas. Pagar kayu, pola lantai teras, kusen dll yang berbahan kayu kami gunakan kayu bekas tersebut. Alhamdulillah seninya dapat, hematnya juga dapat. And also the happiness.

See you on Rumah Baru Kayu Tua part 2