Setelah kurang lebih setahun kami tinggal di rumah baru, alhamdulillah akhirnya mulai ada beberapa pembangunan di sekitar rumah kami. Salah satunya tetangga sebelah kami yang berbagi tanah dengan kami. Seneng banget rasanya akan punya tetangga. Tapi di lain sisi, kami sudah gak bisa leluasa lagi untuk piknik dan gulung-gulung sembarangan di halaman rumah..hahaa
Ada beberapa bangunan baru hingga saat ini. Alhamdulillah. Tapi yang tidak mengenakkan juga banyak. Pemborong maupun pemiliknya, yang paham toleransi, harusnya tahu bahwa ada kami tinggal di situ. Mentang-mentang hampir tidak ada rumah tinggal di sini, mereka meletakkan material seenaknya, bahkan di jalan yang akhirnya kami susah untuk lewat. Jika dipikirkan sisi negatifnya, masih banyak. Tapi lebih baik kami ambil sisi positifnya saja. Kami harus banyak bersabar tinggal di lingkungan yang memang belum terbentuk ini.
Tepat di awal 2017, kami sempat nomaden. Kadang menempati rumah kami sendiri, kadang menempati rumah kakak saya yang tidak jauh dari rumah kami. Kami mendapat amanat menjaga rumah mereka karena ditinggal sekolah ke Belanda bersama keluarganya.
Kami sudah punya beberapa resolusi di tahun ini dan tahun depan. Jika ada rezeki, dalam tahun ini kami melanjutkan pembangunan Rumah Baru Kayu Tua tahap II. Kami mulai menabung dan merencanakan pembangunan setelah lebaran tahun lalu. Setelah itu, kami akan mulai program anak kedua.
Maret-April 2017, Allah memberi kami lebih awal apa yang kami inginkan. Saya hamil anak kedua. Dan pembangunan rumah memang harus segera dilakukan agar nanti saat lahir, kami berempat sudah menempati rumah kami kembali. Anak-anak lebih nyaman dengan ruangan yang lebih lebar. Terutama kamar yang dulunya hanya satu kami tambahkan menjadi dua. Tepat setelah hari raya Idul Fitri, Rumah bayu kayu Tua tahap II dimulai.
Kami percaya bahwa Allah selalu berencana yang terbaik buat umatNya. dan kami yakin jika kita meminta dengan tulus, berusaha maksimal, Allah pasti mengabulkan. Entah sekarang, nanti, sesuai dengan doa kita atau dikabulkan dalam bentuk lain. Seperti sebelumnya, Allah memberi kami rezeki yang tidak terduga untuk rencana baik kami tersebut. Dari rencana yang awalnya rumah kami bangun kecil saja dengan adanya tambahan 1 kamar, ternyata pembangunannya selesai dengan 1,5 lantai. Full dak beton untuk pembangunan berikutnya. Kami paksa hentikan pembangunan karena kami masih butuh menabung untuk hal lain. Sedangkan kebutuhan kami bisa terpenuhi dengan ruangan yang sudah ada, tidak perlu lebih besar lagi. Belum saatnya, karena masih ada prioritas lain dalam rencana kami.
So, inilah penampakan Rumah Baru Kayu Tua Part II
|
Tampak Depan Rumah Baru Kayu Tua Tahap II |
|
Ajmal & Mahir di halaman rumah kami |
How's the interior?
Lets see.. berikut foto-foto interior rumah kami yang apa adanya. Tanpa ditata khusus untuk difoto yang keren dan sebagainya.. Foto diambil pagi hari setelah mandi sarapan dll.
|
Ruang Tamu |
|
Ruang Tengah |
|
Kamar Anak |
|
Kamar Anak arah ke luar |
|
Kitchen |
|
Kitchen, Kamar Mandi dan Kamar (sebelah kanan) = Rumah Baru Kayu Tua Tahap I |
|
View ke Jemuran area service |
|
Area kerja (packing dagangan) dan Dining room (itu hitam seperti papan adalah meja makan lipat, anyway) |
Well, sederhana tapi loveable and homey for us.
Alhamdulillah
No comments:
Post a Comment