Thursday, August 30, 2012

Kimidi Kipi Siribiyi (read: Comedy Kopi Surabaya)

Suka-suka saya donk bacanya apa, pegawainya aja dandannya suka-suka mereka. Ngeladeninya juga kadang sesuka hati mereka. Isi buku menunya juga suka-suka. Intinya di kafe ini bisa sesuka hati kita maunya apa.
Telor penyambut di setiap meja
Comedy Kopi di Surabaya ini ada di Sutos (Surabaya Town Square) depannya Kopi Luwak dan di Grand City Mall dekatnya XXI. Pemiliknya comedian ternama, Komeng. Makanya gak heran kalau isi kafe ini ngaco..
Well, pertama tau kafe ini dari Mas Kalson yang ngasi brief proyek ke teman-teman soal Comedy Kopi untuk suatu proyek. Mbak Bos juga mensuggest saya untuk ke sana, demi kelancaran jalannya desain nanti. Pergilah saya bareng pasangan sejati saya, Nando.
My bestie, Nando
Pinisirin Kimidi Kipi ini kiyik ipi? yang jelas, banyak menu-menu yang menggunakan huruf vokal "i" seperti yang saya pakai di atas. Contohnya, Binini Split (Banana Split), Cipiccini Flit (cappucino float) dan beberapa menu yang lain. Alhamdulillah gak ada menu keciprit.
Buku menunya bertuliskan "Ini Menu Bukan Album Poto". Isinya...bikin ketawa deh. Ada Naioa (Nasi Goreng Ikan Asin), Ayam Telenji (kulit Ayam), Brondong Boow (Jagung Muda, Pop Corn), Sok Tahu (Tahu Goreng), Trio Meomg (Samosa, Spring Roll, Wonton), dan nama unik lainnya. Harga di sana rata-rata Rp 10.000 hingga Rp 50.000. Soal rasa, I give them 3 of 5 stars. Not Bad.
Interiornya unik. Yang membuat khas adalah kursi dan cangkir kopi yang digantung terbalik menempel dinding dengan tulisan "Seat here for free" dan urinoir (tempat pipis khusus untuk para pria) yang dipakai untuk wastafel lengkap dengan tisu toiletnya. Dan hair dryer sebagai pengering.. So Strange, isnt it?! Kaca wastafelnya juga gak tanggung-tanggung gedenya. Kaca cembung yang biasa dipasang di persimpangan jalan dijadikan media ngaca orang-orang setelah cuci tangan.
Itu Urinoir loh!!
mainan untuk manggil pramusajinya
Sasaran kafe di sutos ini adalah anak muda. Buat kumpul bareng. Disana disediakan meja panjang dari kayu yang muat untuk 26 orang. Meja-meja lainnya berdiri di atas Oil Drum (Tong). Meja saji dan kasir yang disebut area gadai disusun dari Roster dengan warna alaminya. Ada sisi dinding yang penuh dengan karikatur beberapa artis dengan gaya konyol yang berukuran besar. Sisi dinding seberangnya dikamprot (teknik finishing dengan cara tertentu yang kesannya unfinished) dan bertabur pecahan piring, gelas, topeng dan beberapa barang pecah belah lain. Hampir semua materialnya sengaja diekspose secara alami. Di atas mejanya ada mainan dari kayu yang fungsinya untuk memanggil pegawai kafe. Di atas meja panjang tergantung alat-alat masak seperti sutil, wajan, saringan, dkk.
Salah satu pegawai Kimidi Kipi
"Mas minta bill-nya donk.."
"Ih..belum habis gitu..dihabisin dulu deh.." sambil melihat makanan di atas meja kami terus melengos.
Ya gitu deh contoh "aneh" pegawainya. Dandanannya ada yang pake bando bak banci, pake kacamata hitam berwarna-warni, pake peci, pake pakaian eksekutif atau pakaian yang lain. Kesamaan mereka adalah tas coklat yang mereka pakai. Nyentrik abeeesss!
Stempel Super untuk SuperMeh
Struk pembeliannya gak umum cuy..Gede segede Fax. Ngasinya pake map batik kayak UUD '45 dengan stempel super gede. Ngitungnya dengan gaya pakai sempoa pula. Lucu.. pokoknya jangan curhat-curhatan di sini deh, pegawainya kadang ikutan nimbrung obrolan kita..--"

Just try it for fun!
Salam Eat and Fat

Monday, August 27, 2012

Getting Wild in Baluran National Park

The Skulls
Berwisata alam selalu menjadi hal yang menyenangkan bagi saya. Bersyukur saya tinggal di Indonesia dengan keindahan alamnya yang bisa dibanggakan. Jawa Timur adalah salah satu propinsi dengan obyek wisata alamnya yang Indah. Taman Nasional Baluran salah satunya. Taman Nasional ini berada di Jl. Raya Banyuwangi Situbondo Jawa Timur, sekitar 20 Km sebelum pelabuhan Ketapang. Gerbangnya terlihat dari sisi kiri jalan raya utama menuju Ketapang. Taman Nasional seluas 25.000 Ha ini cukup dikenal dengan sebutan Africa Van Java karena kondisi alamnya yang terlihat seperti hutan dan savana di benua Afrika.
Baluran, Africa Van Java
Pergi ke sini ternyata cukup mudah karena lokasinya berada di jalur utama Surabaya-Bali di jalur darat. Kita bisa mencapainya dengan bus atau kendaraan umum lain yang menuju Ketapang dan turun tepat di depan gerbang Taman Nasional Baluran. Jika ingin naik kereta, kita bisa turun di stasiun Banyuwangi dan melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum ke arah Surabaya. Kurang lebih 45 menit dari stasiun tersebut. Tapi memang lebih mudah jika kita menggunakan kendaraan pribadi, karena di area taman nasional tersebut akses dari satu lokasi ke lokasi lainnya cukup jauh. Pihak Baluran sebenarnya menyediakan kendaraan untuk berkeliling di dalamnya, namun terbatas dan harus memesan jauh hari untuk itu. Untuk masuk TN. Baluran tiap pengunjung dikenakan biaya Rp 2.500 dan Rp 6.000 untuk tiap kendaraan roda empat.
Baluran's Main Gate
Waktu itu saya, Intan, Ipunk, Oppie, Ajeng, Indra dan Susi memanfaatkan long weekend di bulan Mei untuk ke sana. Kami berangkat pagi hari dan sampai Baluran di siang hari. Enam jam perjalanan kami tempuh dari Surabaya. Sehari sebelumnya kami sudah memesan tempat menginap di dalam Baluran karena khawatir tidak dapat penginapan di hari libur tersebut. Ada dua macam penginapan yang disediakan pihak Baluran. Di Savana Bekol dan di Pantai Bama. Meskipun pengelolanya sama, harga dua penginapan tersebut berbeda. Harga per kamar di Bekol Rp 35.000,- per malam, sedangkan di Bama Rp 75.000,- per malamnya. Kantin yang menyediakan makanan hanya ada di satu tempat, di Pantai Bama tepatnya dengan harga yang cukup terjangkau serta makanannya yang cukup beragam. Jarak antara Bekol dan Bama adalah 3 Km. Dari gerbang masuk, lokasi Bekol lebih dahulu kita jangkau sebelum Bama.
Welcome To Baluran!!!
Pertama masuk area ini kami langsung menuju ke pusat informasi untuk membeli karcis dan bertanya beberapa hal mengenai Taman Nasional ini. Setelah itu baru kami lanjutkan ke Savana Bekol. Jarak Pusat Informasi ke Bekol kurang lebih 12 Km dengan akses yang tidak begitu mulus. Kami melewati beberapa spot seperti sumur tua, Evergreen Forest sebelum sampai di Bekol. Tidak jarang kami temukan binatang-binatang seperti monyet, ayam hutan, burung merak berkeliaran dengan bebas di sana. Binatang yang cukup menjadi andalan taman nasional ini adalah rusa dan banteng. Mereka punya sifat malu ternyata. Hanya di jam-jam tertentu mereka manampakkan diri dengan bergerombol. Di siang dan malam hari banyak rusa dengan bebas mencari makan di savana Bekol.
Evergreen Forest
Bekol Savanna
Lompatan Bekol
Warna-warni. Ipunk, Me, Oppie, Ajeng, Intan, Susi, Indra (ki-ka)
Kayak gambar di windows yaa
The Deers. by Intan
Monyet Liar di sepanjang jalan
Pantai Bama terkenal dengan sunrisenya. Di sana kita bisa snorkeling, diving atau hanya bermain di tepi pantainya. Kita juga bisa tracking di dalam hutan sana. Sayangnya, waktu kami ke sana tidak bisa menikmati aktivitas bird watching karena sehari sebelumnya hujannya cukup deras hingga banyak pohon yang tumbang menutup akses ke sana. Jalur trackingnya sudah cukup bagus dan sudah ada papan penunjuk di dalamnya. Selain beberapa aktivitas tersebut, kita juga bisa melihat keindahan Baluran dari menara pandang yang ada di dekat pos Bekol. Luasnya savana, agungnya gunung Baluran, dan rindangnya hutan terlihat jelas dari atas menara ini. Tidak perlu jauh-jauh ke Afrika untuk menikmati Savana dengan binatangnya. Puas rasanya menikmati wisata alam di sini meskipun tidak semua tempat bisa kami jangkau.
Bama Beach by Intan
Sunrise in Bama
Menara Pandang. by Intan
salah satu view dari menara pandang
Jalur Tracking. By Intan

Thursday, August 9, 2012

Always Say Alhamdulillah!

Kata-kata itu menjadi mantra andalan saya sejak 6 tahun lalu. Yang saya ingat, pertama mendapatkan kata-kata itu dari Ayah. Waktu itu saya lagi deg-degan menunggu hasil SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) 2006. Kemudian sms ayah masuk, “Whatever the result, always say Alhamdulillah. Berarti itu hal yang terbaik.” Dari awal, saya sudah pesimis dengan hasil SPMB tersebut sejak kejadian lembaran data diri sobek terkena keringat dari tangan :(
Ayah memang tidak pernah mempermasalahkan hasil yang kami dapat, yang penting kami sudah usaha sebaik mungkin. Karena waktu itu saya juga masih labil, sms seperti itu cuma lewat saja. Ya tetap nangis waktu tau gak masuk SPMB. Lembar data diri yang sobek kembali terbayang. Jadilah malam itu bertema menangis semalam. Tapi “Always say Alhamdulillah” ternyata terus terngiang di pikiran untuk menyemangati diri sendiri. Banyak berkah yang ternyata kita peroleh dan kita jauh lebih beruntung dari orang sekitar kita. Sejak itu, kata-kata tersebut menjadi mantra buat saya. Seperti “Man Jadda Wa Jada” yang menjadi mantra bagi Alif dan teman-teman di kisah Negeri 5 Menara. 

Setiap kali merasa jengkel dengan suatu hal, setiap kali mengalami hal yang tidak saya inginkan saya mencoba mengingatkan diri saya untuk selalu berkata Alhamdulillah. Sepele memang, tapi cukup membantu menahan emosi saya.

Kemarin, waktu saya berkendara di siang hari dengan cuaca Surabaya yang cukup panas di bulan puasa, saya melihat sekilas pengendara lain, seorang Pria yang berboncengan dengan istrinya yang menggendong bayi. Pria tersebut menoleh sebentar ke belakang, tersenyum melihat anaknya yang sedang tidur dipangkuan ibunya. Entah mengapa, saya ikut tersenyum melihat momen tersebut. That was a beautiful moment. Saya yakin setiap orang punya masalah, termasuk orang tersebut. Tapi senyum orang tua tersebut memperlihatkan kebahagiannya. Selang berapa lama, saya berhenti di lampu merah. Saya melihat sekeliling. Di depan saya ada pengendara dengan barang bawaannya yang cukup banyak. Bagian depan dan belakangnya penuh dengan barang hingga space untuk duduknya terbatas. And I said, Alhamdulillah. Seberat-beratnya kerjaan saya, alhamdulillah saya tidak pernah mengalami demikian. Di depan lagi ada tukang bakso yang nyebrang. Imagine how far he walked with his “rombong”. Ngeluh soal hidup? Sesusah apa sih penderitaanmu? Masih banyak orang yang lebih susah dari kita. I think I know the other function of the traffic light, we stop for a while and observe the life around us and say thanks to God for our great life.

Ngeluh soal kerjaan lagi? Bayangkan penjaga toko yang kerjanya tiap hari dari siang sampe malam dan gak ada libur. Bayangkan tukang sapu jalan raya yang harus membersihkan jalan setiap hari. Gak peduli panas, capek. Bayangkan tukang sampah yang mendorong gerobak sampah yang bau hingga berkilo-kilo meter mungkin. Dari satu tempat sampah ke tempat sampah yang lain. Bersyukur banget deh dengan apa yang saya dapat sekarang. 

Ayah dan Ibu selalu mengingatkan kami untuk berdoa meminta yang terbaik. Bukan meminta semoga ini, semoga itu atau yang lain. Apalagi di saat kita dihadapkan pada suatu masalah, better we ask the best for us to Allah.

Apa pun yang kita dapat, jangan lupa bersyukur. Jangan ingat Allah pas lagi susah saja. Selalu percaya bahwa apa yang kita dapat, yang kita alami sekarang ini adalah hal terbaik yang diatur oleh Allah. Always say Alhamdulillah!