Tuesday, September 24, 2013

Kekinian Arsitektur Nusantara (?)

Minggu lalu saya menghadiri seminar tentang Arsitektur Nusantara yang disponsori perusahaan emulsi cat dan pelapis material, Propan. Salah satu tujuannya adalah sosialisasi sayembara yang mereka adakan dengan tema Desain Arsitektur Nusantara kekinian. (It's strange for me to say "kekinian")
Sayangnya, sayembara tersebut hanya bisa diikuti mahasiswa S1 atau lulusan Arsitek yang terakhir lulus 2012. (aku wes tuweeeekkk ya berarti :D) The price is really tempting!
Gimana enggak..ke Wae Rebo yang saya dambakan sepanjang tahun 2012! See my posting about that here. 
Saya gak tergiur dengan hadiah duitnya, gak tergiur juga dengan hadiah keliling komodo karena sudah pernah gratisan ke sana :D Tapi ke Wae Rebo, Man! Huhuhu

Terlepas dari sayembara tersebut, I like the seminar. Jarang ada seminar tentang arsitektur nusantara di kampus-kampus sini. Bisa dihitung jari.. Naratornya juga itu-itu aja. Prof. Yoseph, Mr. Galih (i really miss him), Yu Sing, Eko Prawoto dan Yori Antar (dengan program Rumah Asuhnya). Seminar kali ini yang mengisi Prof. Yoseph dan salah satu anak buah Yori Antar yang menjelaskan program Rumah Asuh. FYI, rumah asuh ini saya sebelumnya sudah pernah baca sejarah terbentuknya di buku Wae Rebo. Awal proyek mereka juga merekonstruksi Mbaru Niang Wae Rebo kemudian berlanjut ke rumah-rumah adat yang lain. Really interesting isnt it? We go to the "unfamous" places and stay with the people then we do all we can do for them, esp. rebuilt their traditional houses. Iri banget sama mereka yang bisa seperti itu.. selama ini saya cuma keturutan tinggal beberapa hari saja di beberapa desa di luar Jawa. Itupun karena tidak sengaja wisata di wilayah sana. Tapi saya punya mimpi suatu saat bakal keliling Indonesia untuk menulis tentang keunikan, kekayaan yang mereka punya, esp the architecture.

Ada beberapa hal baru yang saya dapatkan dari apa yang dipaparkan Prof. Yoseph tentang Arsitektur Nusantara. We can see a lot of building with the same style around us. The modern style. Kiblatnya..negara-negara barat. Hey..bangunan-bangunan seperti itu gak punya khas! Dimanapun bisa kita jumpai. Yang membedakan cuma namanya. It just about the logo to show its name. So, what is Arsitektur Nusantara? Who is it?
Mr. Yoseph said that Nusantara Architecture is not a culture knowledge. Arsitektur Nusantara bukan pengetahuan kebudayaan. Arsitektur Nusantara bukanlah Arsitektur tradisional. Why?
If we make it same, our Nusantara Architecture is no different with the Europe, classic Architecture.

Yang saya tangkap di sini adalah, mengapa Arsitektur Nusantara berbeda dengan Arsitektur tradisional? Karena Nusantara itu cuma Indonesia. Gak ada negara atau tempat lain yang disebut Nusantara, sedangkan Arsitektur tradisional bisa dipakai di mana saja. For instance, arsitektur tradisional Vietnam, arsitektur tradisional Australia, dll. Jadi, apakah bisa kita menyebut Arsitektur Nusantara adalah Arsitektur Indonesia? (saya lupa menanyakan hal ini pada saat seminar)

Pesan--> Jangan ditelan mentah-mentah pengetahuan tadi. Lihat, pelajari, bandingan dengan teori lainnya. Harus berpikiran terbuka untuk menerima informasi baru. Banyak yang gak mudeng dan gak bisa menerima teori tersebut. Apalagi statement "Arsitektur Nusantara bukan pengetahuan kebudayaan"

Our masterpiece architecture products are Joglo, Mbaru, Rumah Minang, dll..
Mr.Yoseph said, "Arsitektur Nusantara kita ini bukan "stone" product. Tapi kayu. Oleh karena itu banyak yang menganggap kualitasnya di bawah hasil Ars. Eropa."

Pada kebanyakan rumah adat di Indonesia, fungsi rumah benar-benar terlihat sebagai tempat bernaung. Pada siang hari, aktifitas mereka dilakukan di luar rumah dan di malam hari aktifitasnya di malam hari. Pada siang hari mereka berinteraksi dengan warga lainnya, sehingga terjadi interaksi sosial.

Hal menarik lainnya adalah struktur yang dipakai rumah-rumah tersebut menggunakan ikatan tali. Sayangnya, struktur ini tidak diajarkan di perkuliahan konstruksi bangunan kita.
Pada Arsitektur Nusantara juga terlihat adanya perbedaan kasta yang tampak pada rumah masing-masing. Misalnya, pada rumah Toraja, semakin banyak tanduk yang dipakai pada rumah tersebut, maka menandakan semakin kaya pemiliknya. Persamaan yang lainnya adalah simetri. Semua rumah adat di nusantara kita ini sangat teratur. Mereka dibangun dengan garis sumbu yang membagi rata. Namun, meskipun semuanya tampak sama, tidak ada yang persis antara satu rumah dengan yang lainnya. Pasti ada perbedaan yang ditemukan. Pada arsitektur Nusantara kita pasti kita jumpai adanya Lambang, simbol dan makna.

Tidak ada batasan dimana harus dibangun rumah-rumah nusantara tersebut meskipun cross culture lokasinya. We can build Joglo in Bali, Toraja in Java and sort of. Kita juga bisa menggabungkan gaya masing-masing rumah adat tadi.

Nah, menerapkan arsitektur Nusantara juga tidak harus selalu dalam bangunan, bahkan hanya menggunakan detailnya saja sudah bisa dikatakan kita menerapkannya.

So, please save our Nusantara Architecture and make it global.

Friday, September 13, 2013

Injured but (still) Alhamdulillah

I got injured.

Today, while riding my motorbike from my last office to go home, I got slip on a street. Kejadiannya cepet banget. Saat itu saya mau puter balik di bunderan besar daerah mulyosari-pakuwon city. Tiba-tiba di depan saya ada motor modif melaju kencang memotong jalan yang pengendaranya tanpa memakai helm dan well, typically pemuda yang suka cangkruk di warung kopi. Wuzzz..gak pake nolah-noleh langsung aja. Because the road is big dan kondisinya agak turun, ketika saya ngerem untuk menghindari nubruk motor tersebut, ban motor saya terpeleset..


Brakkkk!!!
Jatuhlah saya sambil terseret motor yang masih jalan. Tiba-tiba saya gak bisa bangun. Mati rasa. Kaki saya tertindih motor dan posisi badan saya tengkurap (atau miring ya..saya gak tau pasti). Pokoknya saat itu saya gak sadar. Baru pas ada yang bantuin ngangkat motor saya mencoba duduk, ngecek kepala, tangan, badan dan kaki. Fortunately, alhamdulillah..di bagian kepala saya gak ada yang luka. Hal utama yang saya takutkan adalah mata. I always remember how my sister got the same accident dan harus dioperasi karena selang air matanya putus dikarenakan benturan yang sangat keras. Saya takut helm atau kaca mata saya pecah dan mengenai mata saya.

Karena sepertinya tidak ada yang luka di anggota tubuh lain, saya mencoba berdiri. Tapi tiba-tiba rasa perih muncul di kaki saya. Kemudian saya melihat kaki kanan saya sudah terlihat lapisan dalam kulit dan (daging?) entahlah bagian apa itu. Saya langsung sadar, setelah ini pasti darah bakal banyak keluar. I try to stand. Nothing wrong. I check my body once again. Nothing serious.. kemudian saya melanjutkan perjalanan saya setelah mengucapkan terima kasih ke mas-mas yang bantuin saya.

I drive slower than before, really slow.. masih shock dengan kejadian tadi. Saya nyetir sambil mikir, apa saya langsung ke UGD saja ya buat ngobatin luka ini, karena perihnya mulai terasa. Telapak tangan kiri saya juga kayaknya bengkak. Saya belum melihat bagian-bagian tubuh yang tertutup pakaian, sarung tangan dan lainnya. Sambil mikir sambil ngerasa perih lagi di bagian kedua lutut. Sepertinya lutut kanan-kiri saya juga terluka melihat ada bagian jeans saya yang agak sobek di bagian itu.

Pulang...enggak..pulang..enggak.. Sudah dua RS yang saya lewati. Saya putuskan pulang. Perjalanan lokasi saya jatuh ke rumah adalah 40 menit jika lancar. Selama itu pula saya menahan sakit sambil meringis nangis di saat mengendarai motor. Saya sudah membayangkan, siapa nanti yang bakal tega ngobatin saya di rumah. Ayah dan adek laki-laki saya para lelaki yang gak bisa lihat darah, mereka juga pasti sudah berangkat shalat jum'at. Adek-adek yang lain juga lagi kuliah dan sekolah. Cuma ada ibu, yang mungkin juga gak begitu tega buat ngobati luka ginian.

Sampai di rumah, saya masuk rumah sambil sesenggukan cari alkohol dan obat luka. Ternyata ada kakak perempuan saya, Shinfi dan anaknya yang lagi mampir di rumah. Melihat saya bertingkah aneh, kakak saya curiga dan ngecek keadaan saya. Saya cerita sambil nangis kesakitan :D
Eh, dia ikut nangis gak tega..hahah terus ujug-ujug bangunin ibu yang lagi tidur.

Langkah selanjutnya adalah melepas celana dengan hati-hati dan ngecek mana saja yang luka. tebakan saya benar, lutut-lutut saya sudah mengeluarkan darah dan kaki bagian bawah saya sudah benar-benar berdarah dan bercampur debu juga aspal yang nempel :(((((( Perih!!!!!

Ibu dan kakak saya ngobatin kaki saya dan saya nangis jejeritan nahan perihnya luka dikasi alkohol dan obat luka andalan (Tieh Ta Yao Gin) yang perihnya gila-gilaan!!!
Aspalnya masih nempel di bagian kaki yang luka dan susah ngilanginnya. Tiba-tiba adek saya pulang kuliah dan menawarkan diri ngilangin aspal-aspal itu. Dengan persiapan mental yang cukup, saya teriak-teriak seperti orang gila karena luka saya digosok dengan kapas+alkohol (nggosoknya kudu banget!!) biar aspalnya ilang. Palingan tetangga ngira ada yang ngelahirin di rumah ini.

Ya Allah..terima kasih, terima kasih saya masih diberi hidup. Gak ada yang nyangka kejadian seperti tadi. Kecil juga bagiMu membuat seseorang meninggal dalam sekejap. Mungkin ini peringatan, doa saya kurang padaMu.

Alhamdulillah


*setelah ini tidur sambil kemeng-kemeng nih badan. Gak bisa tidur sembarangan ngehindarin luka yang kegeser*

Monday, September 9, 2013

UBUNTU, "I'm because We are"

This one is amazing. Pelajaran baru untuk saya.. I got it from +Interesting Engineering 

An anthropologist proposed a game to the kids in an African tribe. He put a basket full of fruit near a tree and told the kids that who ever got there first won the sweet fruits. When he told them to run they all took each others hands and ran together, then sat together enjoying their treats. When he asked them why they had run like that as one could have had all the fruits for himself they said: ''UBUNTU, how can one of us be happy if all the other ones are sad?''

'UBUNTU' in the Xhosa culture means: "I am because we are"

The Ambigu Moment

I'm busy with my "real" life in these months lately. I'm doing my projects, preparing my study and get closer with my family.

I'm happy. Alhamdulillah

Lately I was confused with my own life. I enjoy my day, but i feel there's something missing.
I guess it just because I didnt go travel in these months and dont have any plan of it.

Tiba-tiba saya disadarkan oleh sapaan sahabat, " Meh, kamu gimana kabar? kemana aja?"
Nice to know that we are missed by someone :) indeed!

Kesibukan saya dengan dunia saya sendiri membuat saya jarang online di social media. Faktor lainnya adalah ketersediaan sinyal di tempat saya berada. The good side is, saya jadi gak ketergantungan dengan social media and the best thing is, I become closer with my mom, brothers, sisters. I spent much time with them.

But still, saya masih merasa bingung dengan masa ini. Susah sekali merelakan kebiasaan traveling sesuka hati. Segalanya memang perlu pengorbanan ya, I've a priority anyway..
Saya sedang mencari cara agar bisa tetap menjalankan keduanya (wisely).

Well, this is life..








090913, sebentar lagi 0926 which is I'm gonna 25 this year! seperempat abad!