Tuesday, April 24, 2012

Maratua Pulau Mertua

Apa yang pertama kali kalian pikirkan saat membaca judul tersebut? Sebuah pulau yang isinya para mertua? :D Pikiran itu sempat terlintas juga saat saya membaca judul artikel "Derawan pulau Perawan". Saya pikir isinya para perawan yang tidak perlu menikah atau pulau yang masih belum terjamah. Mungkin artinya lebih cocok yang kedua.

Maratua Paradise Resort
Baik Pulau Maratua dan Derawan, berada dalam satu kabupaten. Kabupaten Berau lebih tepatnya. Di sini terdiri dari beberapa gugusan pulau. Lima pulau yang cukup dikenal yaitu Derawan, Maratua, Sangalaki, Kakaban dan Nabuco. Masing-masing pulau tersebut mempunyai arti sendiri. Para penduduk yang menamainya, kecuali Nabuco, resort yang dimiliki orang luar negeri. Derawan sendiri artinya perawan, Maratua berarti Mertua, Sangalaki artinya sang lelaki dan Kakaban punya arti kakak.

Maratua Paradise Resort. Taken by Intan
Tahun lalu, saya baru tahu soal Pulau Derawan ini dan langsung bertekad suatu saat saya bakal ke sana. Libur panjang Maret kemarin, 22-25 Maret 2012 saya dan teman-teman berkesempatan mengunjungi pulau-pulau tersebut. Beberapa bulan sebelumnya kami iseng berburu tiket promo dan memutuskan untuk berangkat ke Kalimantan Timur, tepatnya gugusan Pulau Derawan tadi. Rencana awalnya, kami akan berangkat dan mengeksplore tujuan tersebut bertiga tanpa agen, namun setelah menghitung total biayanya kami urungkan niat tersebut. Kami memutuskan untuk ikut jadwal agen tour di sana karena selisih biayanya jauh lebih murah jika pesertanya lebih dari 15 orang sedangkan kami waktu itu hanya bertiga dari Surabaya dan seorang teman dari Jakarta. Sewa kapalnya yang kita naiki kemarin saja bisa dipakai berangkat ke Raja Ampat. Rasa lelah kami mendadak hilang setelah sampai di Maratua. Pemandangan pantai ini dan sunsetnya benar-benar mengalihkan perhatian kami.
Saking beningnya kita bisa lihat Penyu di sini :)

Dancing in the air :* Taken by Mas Heri
Kami berangkat dari Surabaya menuju Tarakan, meeting point dengan agen tour dan kawan-kawan yang lain di Juwata International Airport. Siang itu kami langsung menyeberang dari pelabuhan Tengkayung ke Pulau Maratua. Total peserta seperjalanan kami 35 orang. Rame, seru.. dapat teman-teman baru lagi. Perjalanan dengan speed boat ke Maratua memakan waktu 3 jam. Penginapan hanya tersedia di dua pulau, Maratua dan Derawan saja. Penginapan di Maratua rata-rata Rp 150.000,- per hari sedangkan di Derawan Rp 100.000,-.
Kami menginap di Pulau Maratua, di pemukiman penduduk yang memang mempunyai penginapan atau penduduk yang menyewakan beberapa kamarnya. Saya memilih menginap di rumah penduduk yang rumahnya masih tradisional. Rumah panggung. Dari pondasi hingga atapnya berbahan kayu.
Salah satu gang di kampung Maratua

Jum'at, 23 Maret 2012
Foto dulu sebelum berangkat ke Derawan. Taken by Mas Heri
Kami berangkat dari Maratua ke beberapa pulau untuk hopping Island, ke Derawan dan Sangalaki saja hari ini. Satu jam perjalanan untuk mencapai Derawan. Di Derawan kita bisa menyewa alat snorkling seharga Rp 50.000,- perhari dan membeli beberapa souvenir. Jika dibandingkan dengan pulau lain di sini, karang-karang dan ikan di Derawan kurang begitu bagus.
Derawan Island
Siang hari, perjalanan kami lanjutkan ke Sangalaki. Di sini lebih indah karang dan ikannya. Hanya saja terlihat cukup banyak karang yang rusak akibat bom para penangkap ikan. Penangkaran Penyu bisa kita kunjungi di Pulau ini. Rp 2000,- per orang dan Rp 5.000,- per kamera. Pemandangan di pulau ini tidak kalah cantik dengan Pulau Karimunjawa. Airnya yang jernih dan berwarna hijau, serta pasirnya yang putih membuat kami tahan untuk berlama-lama di sana.

Sangalaki Island

Bayi-bayi Penyu di Penangkaran Penyu Sangalaki
Sangalaki Island
Underwater di Sangalaki. Taken by Mas Djuki (Kakaban Trip)
Underwater Sangalaki. Taken by Mas Djuki (Kakaban Trip)



Sebelum ke Sangalaki kami sempat mampir ke Pulau Gusung, Pulau kecil yang hanya terdiri dari pasir putih di tengah laut karena surut. Terlihat lekukan-lekukan indah pasir bekas deburan air laut seperti gumuk pasir. Di tengah perjalanan kembali ke penginapan, di tengah laut lepas kami menemukan manta, sejenis ikan Pari yang cukup besar. Faktor keberuntungan menjadi hal utama untuk dapat melihat ikan ini. hehe

Lompatan Pulau Gusung. Dipotoin Mr. Abi :)

Sabtu, 24 Maret 2012
Unsting Jellyfish Kakaban Island. Taken by Mas Djuki (Kakaban Trip)
Pagi itu kami sudah bersiap ke Pulau Kakaban, pulau yang terkenal dengan unsting jellyfish, ubur-ubur yang tidak menyengat. Hujan mendadak turun, keberangkatan kami tunda dahulu. Kira-kira setelah satu jam hujan mulai reda dan kami beranjak dengan speed boat ke Pulau tersebut. Ternyata lokasi ubur-ubur ini di danau tengah Pulau Kakaban. Jadi, setelah sampai dermaga kecil pulau ini kami berjalan menyusuri hutan terlebih dahulu. Kira-kira setelah 5 menit berjalan, kami dikejutkan dengan pemandangan yang teduuuuuhhhh sekali, dengan airnya yang hijau, udara yang masih segar dan tanaman-tanaman hijau yang mengelilingi danau ini.

Kita disarankan tidak memakai Fin saat berenang ke dalam danau ini. Pemakaian fin dikhawatirkan akan mengganggu ubur-ubur dan ekosistem lain di dalam sini. Kita puas-puaskan bermain dengan ubur-ubur tidak menyengat ini. Lucuuuuu sekali makhluk ini. tubuhnya yang tipis bergerak kesana-kemari, bahkan ada yang bening lebar selebar piring.. Unsting Jellyfish hanya ada di Pulau Kakaban saja di gugusan pulau ini.
Playing with the jellyfish. Taken by Mas Djuki (Kakaban Trip)
Puas bermain dengan ubur-ubur, kami sempatkan snorkling di spot Barakuda namanya. Spot snorkling dan diving yang dijaga oleh pemerintah karena masih cukup utuh dan benar-benar indah.
bersnorkling ria
Setelah Kakaban, kami meluncur ke Pulau Gusung yang berdekatan dengan Pulau Nabuco. Pulau Gusung kali ini tidak semenarik pulau gusung sebelumnya. Hanya sebentar saja kami mampir ke pulau ini, kami langsung melanjutkan untuk snorkling di Pulau Maratua dan melewatkan hopping island ke Nabuco karena ditutup.

Sore hari kami kembali ke penginapan dan menyempatkan sesi foto dengan anak-anak Maratua yang sedang bermain di Pantai. Sabtu sore itu anak-anak cukup ramai bermain perahu, berlompatan di pantai, berbincang dengan kawan-kawan atau kegiatan yang lainnya.

Maratua boys :)
Malamnya, kami menulusuri hutan untuk berkumpul bersama di Maratua Paradise Resort. Belum ada penerangan di sini, penduduknya saja hanya menggunakan genset untuk listriknya. Di resort kami hanya sekedar berkumpul dengan teman-teman yang lain dan berfoto tentunya :D

Nah, cerita yang cukup kocak terjadi setelah itu. Waktu itu beberapa dari kami ada yang sudah ke penginapan duluan. Saya, mbak Gisca, Pak Abi dan Mas Heri balik berempat dengan penerangan lampu senter HP aja. Pas sampai di gerbang resort, eh..ternyata gerbangnya sudah dikunci. Karena bingung mau bagaimana, akhirnya saya telepon ke Mas Djuki (travel guide kita). Solusinya adalah, kita kudu menulusuri pantai di sana yang posisinya berseberangan dengan gerbang. Karena sudah malas jalan puter arah, kita memutuskan untuk lompat pagar kayu yang kira-kira tingginya 2,5 meter. Ngakak deh setelah kita berhasil lompat pagar.. hahaaa


Minggu, 25 Maret 2012
Peserta Happy Maratua. Taken by Mas Djuki (Kakaban Trip)
Hari ini jadwal kami balik ke kota masing-masing. Sebelum balik kami sempatkan foto bareng dulu. Meeting new people is always interesting. Ayie', Intan, mbak Maria, mbak Shelny, mas Edwin, mas Mike, mas Ray, mbak Sinta dan Bastian, Shandy, Selly, mas Rama, mas Widhi, mas Dimas, mbak Tata, mbak Lydia, mas Adi, mbak Gisca, Mr. Abi, Mas Prana, Mas Joseph, Mbak Melvin, Jeje, Yuli, mas Djuki, Pak Yo, Evin. Sharing soal trip-trip atau yang lainnya.. menyenangkan.
Mrs. Jamal, pemilik rumah yang saya tinggali
Hutan Mangroove Tarakan
Bekantan Jantan. Patungnya aja kok ini :D yang asli gak mau muncul

Sampai di Tarakan, kami mampir ke Hutan Mangroove dulu sambil menunggu jadwal pesawat sore dan kena delay satu jam waktu di Balikpapan ke Surabaya. Kami baru sampai Surabaya sekitar pukul 10 malam dan kembali ke realita kehidupan. Paginya langsung kerja. Work for Fun!!! yeay!

Monday, April 16, 2012

Travel Partner



Kalau basic kita memang sudah senang untuk traveling, pergi sama siapa saja seharusnya tidak jadi masalah. Bahkan tanpa partner sekali pun. Semua tergantung kita, kalau memang bisa mempersiapkan segalanya sendiri, bisa memanage dengan baik perjalanan kita, so far it doesn't matter. Banyak kok solo traveler bertebaran di dunia ini. Mereka memilih melakukan perjalanan sendiri dengan berbagai alasan. Ada yang punya pengalaman tidak enak seperjalanan dengan teman, ada yang males ribet, ada yang memang butuh tantangan, dan alasan lainnya.

Mereka yang memilih traveling bareng juga pasti punya alasan tersendiri. Ada yang bilang, "Pergi sendiri mana serunya??", "Kalo perginya rame-rame kan lebih seru, bahkan bisa lebih murah", "Kalo pergi sendiri gak ada yang motoin donk??" heheee itu beberapa alasan aja. Intinya, traveling bareng partner atau solo traveling itu tetap satu kuncinya. Bisa membaur bareng yang lain. Solo traveling pun menurut saya gak murni sendirian. Pasti di suatu tempat dia akan bertemu dengan orang lain yang mungkin sesama traveler. Akhirnya gak sendirian kan..

Tinggal pilih saja mau traveling bersama teman atau sendiri dan mendapatkan teman baru :)

Thursday, April 12, 2012

Angel & Airwaves The Adventure Final

This is one of my favourite songs for traveling
Besides the lyric, the music is cool!

Check this out

I wanna have the same last dream again,
the one where I wake up and I'm alive.
Just as the four walls close me within,
my eyes are opened up with pure sunlight.
I'm the first to know,
my dearest friends,
even if your hope has burned with time,
anything that's dead shall be re-grown,
and your vicious pain, your warning sign,
you will be fine.

Hey, oh, here I am,
and here we go, life's waiting to begin.

Any type of love - it will be shown,
like every single tree reach for the sky.
If you're gonna fall,
I'll let you know,
that I will pick you up
like you for I,
I felt this thing,
I can't replace.
Where everyone was working for this goal.
Where all the children left without a trace,
only to come back, as pure as gold,
To recite this all.

Hey, oh, here I am,
and here we go, life's waiting to begin.
Tonight,
hey, oh, here I am,
and here we go, life's waiting to begin.
Tonight,
hey, oh, here I am,
and here we go, life's waiting to begin.

I cannot live, I can't breathe
unless you do this with me
I cannot live, I can't breathe
unless you do this with me
I cannot live, I can't breathe
unless you do this with me
I cannot live, I can't breathe
unless you do this with me
I cannot live, I can't breathe
unless you do this with me
I cannot live, I can't breathe
unless you do this with me

Hey, oh, here I am (do this with me),
and here we go, life's waiting to begin (do this with me).
Hey, oh, here I am (do this with me).
And here we go, life's waiting to begin,
life's waiting to begin.

Wednesday, April 11, 2012

Pulang Kerja

Kalo pas pulang kerja, hal yang menyenangkan adalah melihat langit waktu perjalanan pulang. Pas langitnya cerah tentunya. Pulang kerja minimal pukul 5 sore. Pas itu mendekati senja gitu. Langitnya biru dengan bentukan awan yang bermacam-macam. kadang sudah mulai muncul warna orange kemerahan senja matahari. Benar-benar indah. Sayang, susah banget ambil fotonya pas naek motor. Next time bakal saya foto deh kalo pas bawa kamera :)

Hal menyenangkan lainnya di saat pulang kerja adalah rumah. Di rumah bakal ada makanan, at least snack yang bisa dicemil. Suka lapar gak ketulungan sih pas jam-jam itu. Apalagi kalo pas ada orang di rumah.. :)

Pulang kerja juga bakal menyenangkan kalo pas ada janji jalan sama sahabat, teman-teman dekat. Apalagi sudah lama gak jalan bareng.

Waktu pulang kerja dengan kondisi badan yang lelah, pengennya nggerutu.. sudah lemes, macet, lapar. Tiap kali seperti itu bawaannya pengen marah mulu. Terus kalo sudah kayak gitu lihat sekitar, pengendara lain, pekerja lain yang masih di jalanan.. bikin adem ati. Masih banyak yang kurang beruntung dibandingkan saya.
Alhamdulillah

Tuesday, April 3, 2012

Dead Crocodile Beach a.k.a Pantai Bajul Mati dan Goa Cina


Tanggal 25 Februari 2012 yang lalu saya dan teman-teman berencana ke Dataran Tinggi Dieng namun beberapa hari sebelumnya mendadak ada dua orang teman yang ada urusan mendadak, kesempatan untuk pergi juga menjadi sehari sehingga destinasi kami alihkan ke wilayah yang masih relatif dekat. Kami pilihlah Pantai Bajul Mati, pantai yang masih asing namanya bagi kami. Pantai ini berada di Malang Selatan, berdekatan dengan Pantai Sendang Biru, Bale Kambang dan beberapa pantai lainnya. Setelah mencari informasi di dunia maya, tanggal 26 Februari dini hari kami berangkat menuju Malang dari Surabaya. Perjalanan memakan waktu 5 jam jika lancar atau 3 jam dari Malang kota.
Tujuan pertama yang bisa kami capai adalah Goa Cina, Goa ini dikelilingi pantai yang cukup indah. Waktu kami sampai di sana, airnya masih surut jadi masih terlihat hijaunya lumut yang ada di karang. Lembut sekali rasanya menginjakkan kaki di atas sana. Ombak di pantai ini cukup besar, namun masih memungkinkan untuk dipakai berenang sebatas di tepi pantai saja. Setelah cukup puas bermain dan berfoto-foto di sana, kami mencoba masuk ke Goa Cina. Hanya beberapa meter dari pantai tadi. Cukup menarik di dalamnya, batuan khas Goa terlihat mengkilap. Setelah itu kami rehat sejenak, makan di warung di dekat pantai sebelum melanjutkan ke Pantai bajul Mati. Menu yang tersedia hanya bakso, soto dan nasi rames. Minuman khas pantai, Es kelapa muda, juga turut menyegarkan kami siang itu.
Setelah bersih diri dan makan, perjalanan berlanjut ke Bajul Mati. Dari Goa Cina, Bajul mati bisa kami capai dalam waktu setengah jam saja. Di perjalanan, kami melewati Jembatan Bajul Mati. Jembatan dengan struktur gantung yang panjangnya hanya 90 meter dan lebar 15 meter. Kabarnya jembatan ini dibangun dengan biaya puluhan milyar rupiah. Kami berhenti sebentar untuk mengabadikan jembatan ini. Dari jembatan ini, terlihat air laut yang masih hijau dan tumbuhan-tumbuhan yang mengelilinginya. Tebing-tebing juga ikut menghiasi pemandangan tersebut. Benar-benar indah.
Sedikit kecewa waktu sampai di Pantai Bajul Mati karena momen kami datang kurang tepat. Waktu itu pukul 11.30 WIB. Matahari sedang terik. Kami tidak bisa bebas berfoto dan berkeliling pantai saking panasnya pasir yang kami injak, meskipun sudah memakai alas kaki. Pantai ini dinamakan Bajul Mati karena terdapat batuan besar yang berjajar di pantai dengan bentuk yang menyerupai buaya yang mati. Diam tidak bergerak. Waktu di sana banyak kami habiskan dengan bersantai di dudukan dari bambu di  bawah pohon rindang sambil menikmati pemandangan pantai dan semilir angin yang cukup sejuk. 
Agak sore, kami beranjak pulang ke Surabaya. Kami mampir ke Kota Malang sebentar menikmati kuliner kota Malang. Kami makan di Spesial Sambal Jl. Ciliwung yang menyediakan berbagai makanan dengan sambalnya gak kira-kira pedesnya. Lalu mampir sebentar ke Burger Buto, burger dengan ukuran jumbo. Mantab!
Sekilas tulisan saya tentang pantai ini bisa dibaca di sini juga :) >>> http://travel.detik.com/read/2012/02/28/121943/1853360/1025/bajul-mati-sisi-lain-keindahan-kota-malang

Ini foto-foto kami waktu di sana
Pantai Goa Cina
Running Man :D
Lompaaaaattt :D
Three Musketeer
Pukul 5:56 waktu di jalan menuju Goa Cina
Left to the Right. Made, Kobe, Winda, Mehdia, Kiki, Ichan at Goa Cina Beach
Di dalam Goa Cina
Bajul Mati Beach
Nyantai di Bawah pohon Kelapa Bajul Mati
Telaga di bawah Jembatan Bajul Mati. Indah banget
Bajul Ijo boys pose on Bajul Mati Bridge :D