Thursday, June 28, 2012

Rujak Genteng Surabaya

Rujak Cingur adalah salah satu makanan khas Surabaya. Makanan yang berisi potongan tahu, tempe, beberapa macam buah, irisan lontong dan beberapa sayuran yang telah dikukus ini dituangi bumbu kacang dan petis yang telah diuleg (dihaluskan di atas cobek). Silakan meminta cabe kalau mau pedas. Kata orang Surabaya, "mangan gak gawe sambel rasane onok sing kurang" (Makan kalau gak pakai sambel berasa ada yang kurang).
Rujak Cingur Menggiyurkan
Well, Rujak Genteng ini adalah salah satu rujak yang menjadi kuliner khas Surabaya. Lokasi dan menu yang dipilih memang sesuai dengan julukannya. Lokasinya di dekat pasar Genteng, pasar lama di Surabaya dan salah satu tempat jujukan untuk membeli oleh-oleh makanan khas Surabaya. Jalan menuju kedai ini juga bisa melalui gang sebelum Gedung Kesenian Cak Durasim. Oleh sebab itu nama jalan Rujak Genteng ini tak lain adalah Jalan Genteng Durasim No. 29.
Tampak Depan Rujak Genteng
Nah, pertama masuk ke kedai ini saya langsung merasakan aura jadul. hehee.. Interiornya masih lawas, dengan lembaran menu tulisan tangan yang dilengkapi dengan gambar sepasang pemuda berpakaian tahun 70an bercengkrama. Beneran bikin ngakak melihat menu tersebut.
Menunya loh..:D
Karena yang cukup dikenal adalah rujaknya, maka saya memesan rujak cingur. Di sini ada dua pilihan rujak cingur, yang spesial atau yang biasa. Bedanya, yang spesial porsi dan jenis cingurnya berbeda. Petisnya juga beda katanya. Harganya Rp 25.000,- seporsi, dua kali lipat dari Rujak Cingur yang biasa. Selain rujak, menu andalan lainnya adalah Sop Buntut. Minumannya juga cukup beragam. Kala itu saya pesan Es belewah 4ribu rupiah seingat saya, belum tau juga sih untuk minuman yang lain. Harganya cukup wajar kok, gak perlu khawatir.
Foto yang punya kayaknya
Seporsi Rujak Genteng bukan spesial
Es Belewah. Segeerrrrr
Es Beras Kencur. SIP!
Waktu menunggu pesanan datang, saya mengamati interiornya dan melihat ada satu lukisan besar yang cukup menarik perhatian saya. Lukisan wanita berdiri dengan tatanan rambut yang (lagi-lagi) cukup jadul berbaju merah seksi. Yang membuat saya tertawa waktu melihat lukisan itu adalah kain kotak-kotak trademark dari kain gombal menutupi sebagian tubuh wanita. Kain gombal tadi memang sengaja ditutupkan ke lukisan itu agar menutupi keseksian si wanita dalam lukisan. Hahaaaaa...Mbanyol!
Gombal Seksi
Bagaimana soal rasa? Hmmm..tidak mengecewakan. Hau Tjek Sen Tjin Ping! :D Enaaaakk..
Porsinya cukup, gak terlalu banyak dan gak terlalu sedikit. Pas!
Silakan mencoba :)

No comments:

Post a Comment