Friday, March 14, 2014

Catatan Pertama Istri Selebor

Malam ini, tiba-tiba saya mulai merasakan bahwa berumah tangga tidak semudah yang kita bayangkan. Ketika kita harus rela berhemat, really berhemat untuk menekan pengeluaran demi keberlangsungan hidup berdua, tabungan dan cicilan rumah. Rela memangkas waktu senang-senang kita saat masih single, rela memutuskan sesuatu yang sebenarnya kita berat untuk lakukan dan sederet kerelaan lainnya yang mungkin belum saya alami.

Yang biasanya pergi kemana-mana tanpa ijin, menclok sana-sini, kali ini harus ijin dulu ke suami. Yang biasanya bisa jajan apa aja sesuka hati, kali ini harus merhatiin jajanan yang dibeli, dimakan dan merhatiin sisa duit di dompet. Yang biasanya makan-gak makan gak ada yang ngurusin dan gak ngurusin siapa-siapa selain diri sendiri, sekarang harus ngurusin suami makan apa pagi ini, siang nanti, malam nanti. Yang biasanya nyuci baju sendiri, gak tau kapan mau disetrika, sekarang harus nyuci baju suami sekaligus nyetrika double. Yang biasanya berkelakuan seenaknya, kali ini kudu jaga sikap, jaga tingkah laku di depan suami, orang tua, mertua, teman, bahkan orang-orang yang gak dikenal sekalipun. Dan masih banyak yang diluar kebiasaan saat kita masih single.

Sounds tiring, huh? Terdengar melelahkan kah?

Tidak. Kalo kita enjoy dengan semua ini.
Sudah saya camkan di dalam benak dan pikiran saya dari dulu bahwa
“Marriage is all about compromising”

Pernikahan itu tentang kompromi. Gak ada lagi kata aku maunya gini, gitu. Coret kata aku dan ganti dengan “kita”.

Gak munafik, ada lah perasaan lelah dan kaget di awal pernikahan. Tidak jarang ekspektasi yang kita harapkan dan bayangkan sebelum menikah tidak sama dengan realita yang kita dapat. Tapi memang hidup gak semulus yang kita bayangkan dan kita rencanakan, kan? Buat apa dipikirkan.
The right thing we should do is do the best we can do for our future. Kerja lebih keras, meningkatkan kadar kesabaran, toleransi tingkat tinggi dan refreshing sesekali biar gak stress.

Bismillah ya Allah, aku mohon ridhomu untuk rumah tanggaku. Buat saya lebih teguh memulai rumah tangga yang masih berumur satu bulan ini ya Allah..


No comments:

Post a Comment