Melompat
dari satu pulau ke pulau yang lain selama beberapa hari adalah hal yang sudah
pernah saya lakukan beberapa kali. Tapi beberapa hari yang lalu saya melakukan island
hopping dengan cara yang berbeda, dengan orang-orang yang beda dan
mengisinya dengan kegiatan yang berbeda pula. Saya baru saja ngetrip bersama
Sari Husada ke Kepulauan Seribu. Iya, PT. Sari Husada, sebuah perusahaan yang
memproduksi berbagai jenis produk bernutrisi untuk ibu dan anak-anak Indonesia.
Terdengar aneh di telinga teman-teman saya yang mayoritas para pejalan.
Pasalnya, saya bukan pegawai Sari Husada, lingkup pekerjaan saya juga bukan
berhubungan dengan produk nutrisi, bagaimana bisa saya bepergian bersama
mereka, dibiayai pula.
Well, alasan
saya jalan-jalan bersama Sari Husada adalah saya terpilih menjadi salah satu
dari 10 Petualang Jelajah Gizi
2 yang
diadakan oleh perusahaan ini. Namanya saja petualang, saya dan sembilan blogger
terpilih lainnya melakukan petualangan dari satu pulau ke pulau lain untuk
mengeksplor potensi makanan apa saja yang ada di pulau tersebut. Tidak hanya
tahu saja macam-macam hasil pangannya, tapi kami juga menjadi banyak tahu
tentang kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Seru! Seru!
Seru!
Ini perjalanan yang saya suka, tidak sekedar jalan-jalan saja menikmati keindahan alam suatu tempat, tapi juga mengenal lebih dekat penduduknya, bagaimana kehidupannya, budayanya, berbagai potensi yang ada di sana, termasuk makanannya bahkan hingga nutrisi yang ada di dalamnya. Kami namakan perjalanan ini dengan Jelajah Gizi. Menarik, bukan?
Ini perjalanan yang saya suka, tidak sekedar jalan-jalan saja menikmati keindahan alam suatu tempat, tapi juga mengenal lebih dekat penduduknya, bagaimana kehidupannya, budayanya, berbagai potensi yang ada di sana, termasuk makanannya bahkan hingga nutrisi yang ada di dalamnya. Kami namakan perjalanan ini dengan Jelajah Gizi. Menarik, bukan?
Tim Jelajah Gizi. Jalan-jalan sambil nambah ilmu.. |
Meskipun
kepulauan seribu punya banyak gugusan pulau, tidak semuanya bisa kami kunjungi.
Dari lebih dari 100 pulau yang ada, hanya 11 pulau yang berpenghuni dan 6 pulau
yang sempat kami kunjungi. Pulau Pari dan Pulau Lancang, Pulau Putri, Pulau Pramuka,
Pulau Harapan dan Pulau Nusa Keramba. Masing-masing pulau punya potensi yang
berbeda-beda. Ada pulau yang kaya dengan rumput lautnya, ada pulau penghasil
teri dan rajungan, ada juga yang membudidayakan mangroove, selain itu ada pulau
yang punya budidaya ikan tawar juga selain ikan laut, bahkan ada yang penghasil
kapal kayu. Senang sekali rasanya diajak berkeliling pulau yang produktif
seperti itu.
Kami mengunjungi enam pulau tersebut selama tiga hari dua malam. Hari pertama kami habiskan seharian di Pulau Pari dan Pulau Lancang. Kedua pulau ini adalah satu kelurahan, yaitu Kelurahan Pulau Lancang. Pulau Pari adalah pulau penghasil rumput laut yang cukup besar jumlahnya. Tidak 100% warganya yang membudidayakan rumput laut memang, tapi perkembangannya cukup pesat karena permintaan pasar semakin meningkat. Jadi, sebenarnya apa yang membuat rumput laut ini diminati oleh masyarakat? Beruntung sekali selama perjalanan kami ditemani Prof. Ahmad Sulaeman, seorang ahli gizi dari IPB. Beliau menjelaskan kandungan gizi dan manfaat dari rumput laut. Kata beliau, rumput laut sangat bagus untuk pencernaan karena seratnya tinggi. Karena kandungan seratnya tinggi yang bisa mengenyangkan, rumput laut bisa menjadi alternatif pengganti nasi bagi orang yang sedang diet.
Kami mengunjungi enam pulau tersebut selama tiga hari dua malam. Hari pertama kami habiskan seharian di Pulau Pari dan Pulau Lancang. Kedua pulau ini adalah satu kelurahan, yaitu Kelurahan Pulau Lancang. Pulau Pari adalah pulau penghasil rumput laut yang cukup besar jumlahnya. Tidak 100% warganya yang membudidayakan rumput laut memang, tapi perkembangannya cukup pesat karena permintaan pasar semakin meningkat. Jadi, sebenarnya apa yang membuat rumput laut ini diminati oleh masyarakat? Beruntung sekali selama perjalanan kami ditemani Prof. Ahmad Sulaeman, seorang ahli gizi dari IPB. Beliau menjelaskan kandungan gizi dan manfaat dari rumput laut. Kata beliau, rumput laut sangat bagus untuk pencernaan karena seratnya tinggi. Karena kandungan seratnya tinggi yang bisa mengenyangkan, rumput laut bisa menjadi alternatif pengganti nasi bagi orang yang sedang diet.
Keliling Pulau Pari dengan bersepeda. Kring..kring...asik sekali! |
Kami juga
diajak langsung melihat proses menanam rumput laut, memanennya, hingga proses
penjemurannya. Karena lokasinya berbeda, kami berkeliling dengan sepeda. Asik
sekali rasanya, berkeliling pulau sambil bersepeda. Saat berkeliling, beberapa
dari warga Pulau Pari ada yang memberikan tester dodol dan manisan yang
terbuat dari rumput laut. Enak! Sambil mencoba sambil mendengarkan penjelasan
nelayan rumput laut. Kata mereka, memproses rumput laut cukup mudah. Setelah
ditanam tunasnya selama kurang lebih dua bulan, rumput laut sudah bisa diangkat
dan dibersihkan. Sstt.. dari dua kilogram tunas rumput laut yang
ditanam, mereka bisa menghasilkan tiga kuintal, loh jika beruntung. Nah,
setelah diangkat atau dipanen, rumput laut harus direndam dulu agar kotoran dan
polusi dari air laut yang menempel hilang kemudian baru dijemur selama satu
hingga dua hari. Setelah cukup kering, rumput laut siap untuk dikonsumsi, baik
dimasak langsung maupun dikemas. Rumput laut yang sudah kering tadi siap dijual
dengan harga 45.000 hingga 50.000 rupiah. Tanpa digarami, rumput laut sudah
cukup asin, loh. Bahan makanan ini mengandung iodium tinggi yang bisa
mencerdaskan otak.
Di
sela-sela memasak olahan rumput laut dan ikan bersama Chef Opik di Pantai
Perawan, Prof. Ahmad Sulaeman juga sempat menyarankan ke para orang tua di
Pulau Pari untuk rajin mengonsumsi rumput laut dengan cukup untuk perkembangan
otak dan janin karena jika anak atau janin kekurangan iodium, mereka akan
mengalami kretinisme atau kekerdilan juga bisa berkecerdasan rendah. Hey,
rumput laut ini juga bisa mencegah penuaan dini. Wah, pantas saja banyak
kosmetik yang menggunakan rumput laut sebagai bahan dasarnya. Asik kan,
jalan-jalan kami. Tidak hanya jalan-jalan saja, tapi pengetahuan kami juga
bertambah, bisa belajar masak bareng chef pula. :D
Meskipun sudah
cukup kenyang dengan menikmati makan siang di Pantai Perawan yang eksotis
andalan Pulau Pari, rupanya perut kami tidak menolak diisi dengan lezatnya
makanan pesisir lainnya. Di Pulau Lancang, kami menikmati Rajungan dan Teri
masakan Chef Opik. Bon Appetit!
I dont care with what people say when see me like this.. Rajungan dan terinya enak!! |
Satu lagi yang tidak kalah lezat dari teri di Pulau Lancang adalah rajungan. Setahu saya, rajungan adalah hewan laut yang agak susah di dapat. Tidak semua perairan punya rajungan. Waktu kami ke sana saja, rajungan yang di dapat tidak sebesar dan sebanyak biasanya sehingga harganya cukup mahal, Rp. 75.000,- per kilo. Sampai di Jakarta, harganya bisa jadi naik 2x lipat. Tapi jangan salah, harganya yang mahal sepadan kok dengan lezatnya.
Rajungan
berpenampilan seperti kepiting karena mereka memang satu keluarga. Hanya saja
rajungan hanya bisa hidup di laut sehingga ada sepasang kaki yang berbentuk
pipih seperti sirip untuk berenang. Warnanya juga berbeda dari kepiting,
tutul-tutul gelap mendominasi cangkangnya. Bagaimana dengan kandungan gizinya?
Tidak perlu diragukan lagi. Rajungan ini adalah hewat laut dengan kandungan
merkuri yang sangat rendah karena selama hidupnya tidak menyerap zat-zat logam
yang ada di lautan. Tapi kolesterolnya cukup tinggi, asalkan makannya seimbang,
rajungan tidak membahayakan kesehatan. Zink yang terkandung pada rajungan juga
cukup baik untuk pertumbuhan janin dan mencegah penyakit.
Pulau Putri menjadi jujugan kami untuk istirahat dan bercengkrama di malam hari. Tim Sari Husada juga mengajak kami mejelajah gizi di beberapa pulau lagi esok harinya, ke Pulau Harapan yang punya banyak potensi dan Pulau Pramuka yang punya fasilitas wisata lebih lengkap. Kalau di Pulau Pari kami berkeliling dengan sepeda, di Pulau Harapan kami berkeliling dengan becak. Ini pengalaman baru yang benar-benar seru. Biasanya saya keliling pulau dengan jalan kaki atau perahu, tapi ini dengan kendaraan roda tiga yang jarang ada di sebuah pulau kecil.
Pulau Putri menjadi jujugan kami untuk istirahat dan bercengkrama di malam hari. Tim Sari Husada juga mengajak kami mejelajah gizi di beberapa pulau lagi esok harinya, ke Pulau Harapan yang punya banyak potensi dan Pulau Pramuka yang punya fasilitas wisata lebih lengkap. Kalau di Pulau Pari kami berkeliling dengan sepeda, di Pulau Harapan kami berkeliling dengan becak. Ini pengalaman baru yang benar-benar seru. Biasanya saya keliling pulau dengan jalan kaki atau perahu, tapi ini dengan kendaraan roda tiga yang jarang ada di sebuah pulau kecil.
Naik becak muterin pulau. Dimana lagi kalau bukan di Pulau Harapan? |
Penduduk
Pulau Harapan membudidayakan mangroove, memproduksi kapal kayu dan berbagai
macam olahan ikan. Di sana juga ada banyak pohon sukun yang bisa mereka
produksi untuk keripik dan masakan lain. “Gizi sukun lebih tinggi dibandingkan
dengan singkong,” kata Prof. Ahmad Sulaeman. Tiap pulau punya potensi yang
berbeda dan karakter yang berbeda. Pulau Pramuka terlihat lebih tertata dan
lebih modern dibandingkan pulau lainnya. Ternyata Pulau ini adalah ibukota
Kepulauan Seribu. Di sini kami seseruan berkompetisi memasak Sate Gepuk yang
bergizi tinggi. Saya yakin, penduduk kepulauan ini pintar-pintar karena
disekililing mereka banyak bahan makanan bergizi.
Nah, seru
sekali kan perjalanan kami. Baru beberapa hari menjelajah gizi saja sudah
terasa sekali manfaatnya. Sambil traveling keliling pulau, kita
menikmati kulinernya dengan bonus pengetahuan gizi. Ayo Melek Gizi!!
Tunggu dulu,
masih ada keseruan lain yang belum saya ceritakan. Coba saja lihat di sini.
Satu
langkah kecil yang kita lakukan bisa mengubah hidup banyak orang. Let's be a
smart traveler!
kak mengubah kak bukan merubah
ReplyDelete*pasang kacamata editor*
semoga jodohnya disegerakan ya
*lah...*
Hadooooohhh..maksudnya lohhhh --"
Delete"semoga jodohnya disegerakan ya"
Sudah saya rubah loh kak tulisannya :D
asiiiiiiiiiiiiik....ada akyuuuu...mantaap pasti jadi pemenang kl fotoku muncul
ReplyDeleteamiiiinnn.
DeleteYang mana bang fotonya bang sihar? yang rame-rame lompat dari perahu ya? ;p
Kakaaak.. Kok adminnya nggak disebut2 kaaak? x))
ReplyDeleteadminnya gak disebut udah eksis kok X))
Delete*ngeles*